10

Fast Five [2011]

Label:

Kedekatan Brian O'Conner (Paul Walker) dengan Mia Toretto (Jordana Brewster) dan Dominic Toretto (Vin Diesel) membuat mantan polisi ini memilih menyeberang jalur. Saat Brian memutuskan untuk meloloskan Dominic dari tahanan maka artinya ia menempatkan dirinya sebagai buronan juga.

Saat bersembunyi di Rio de Janeiro, mereka bertiga terpikat sebuah rencana untuk mencuri tiga mobil yang bakal dikirim menggunakan kereta api. Rencana pun disusun namun sepertinya ada skenario lain di balik pencurian ini. Tiga mobil ini ternyata adalah barang sitaan yang terkait tindak kejahatan dan salah satu dari mobil itu jadi incaran Hernan Reyes (Joaquim de Almeida), mafia yang tak ingin rahasianya terungkap.

Brian, Dom, dan Mia memilih jalan mereka sendiri dan tak mau menyerahkan mobil ini pada Reyes. Melawan kemauan Reyes artinya bakal jadi buronan seumur hidup, kecuali jika tiga buronan polisi ini punya senjata rahasia lain. Di saat yang sama, trio pembalap ini juga sedang diburu Agent Luke Hobbs (Dwayne Johnson). Hobbs tak pernah gagal menjalankan tugas dan tugas kali ini pun bukan pengecualian.

Review
Tak percuma Justin Lin dipercaya menjadi sutradara FAST FIVE karena sutradara yang satu ini nyatanya sanggup mengembalikan modal produksi dengan keuntungan yang cukup besar. Malahan, film ini menumbangkan rekor penghasilan tertinggi dalam serial THE FAST AND THE FURIOUS yang sebelumnya dipegang oleh FAST & FURIOUS. Sebagai catatan, FAST & FURIOUS juga disutradarai oleh Justin Lin.

Formulanya masih tetap sama. Tak ada yang menyimpang dari tradisi THE FAST AND THE FURIOUS. Jangan tanya soal plot atau cerita yang ditawarkan karena itu memang tak pernah jadi prioritas. Sajian visual adalah yang paling utama dan hanya itu yang akan Anda dapatkan dari film yang dilansir bulan April lalu ini.

Ramuan yang disodorkan Justin Lin memang ampuh. Semakin tidak mungkin sebuah adegan laga, semakin orang akan berdecak kagum dan sejak era film Jackie Chan, formula itu terbukti mampu menyedot penonton. Jangan menggunakan logika karena logika hanya akan membuat film ini jadi kurang nikmat ditonton. Soal akting pun sebenarnya tak ada yang istimewa walaupun tak bisa dipungkiri kalau orang-orang yang dipasang dalam film ini memang pas membawakan karakter mereka. Hasilnya, film ini mungkin tak masuk nominasi Oscar tapi tetap bisa dinikmati sebagai sebuah tontonan yang menghibur

Download Subtitle Indonesia : Bluray-iNFAMOUS/WiKi/BDRip-DoNE
Download Film: Bluray-WiKi(Pass: hdmovie.vn) | BDRip-DoNE

6

Pirates Of The Caribbean: On Stranger Tides [2011]

Label: , ,

Captain Jack Sparrow (Johnny Depp) tak pernah mengira kalau ia bakal bertemu lagi dengan Angelica (Penelope Cruz. Sejak awal Jack memang tak pernah bisa meyakinkan dirinya sendiri tentang apa yang ia rasakan. Jack tak yakin apakah ia telah jatuh cinta pada wanita ini atau tidak. Dan sepertinya Angelica tahu persis bahwa ia bisa memanfaatkan Jack untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Dengan rayuannya, Angelica berhasil meyakinkan Jack Sparrow untuk membantunya mencari legenda mata air yang konon bisa membuat orang tak bertambah tua sedikit pun. Jack yang masih ragu toh akhirnya bersedia juga berangkat bersama Angelica untuk mencari mata air ini. Celakanya, masalah Jack bukan hanya Angelica saja. Angelica adalah putri dari bajak laut Blackbeard (Ian McShane), musuh besar Jack Sparrow.

Saat perjalanan dimulai, Jack semakin tak pasti. Ia tak lagi tahu siapa yang sebenarnya lebih berbahaya, Blackbeard atau Angelica. Sayangnya perjalanan sudah dimulai dan tak mungkin Captain Jack Sparrow mundur dari perjalanan penuh risiko ini. Berhasilkah mereka menemukan mata air legendaris itu? Dan mampukah Jack Sparrow lolos dengan selamat kali ini? (Kapanlagi.com)

Download Subtitle Indonesia : DVDRip-NEDiVx-MAXSPEED | Bluray-REFiNED
Download Film: DVDRip-NEDiVx | Bluray-REFiNED (Pass: hdmovie.vn)

2

Water For Elephants [2011]

Label: ,

Berdasarkan novel terlaris karya Sara Gruen dengan judul yang sama, Water for Elephants merupakan sebuah film hebat yang diperankan seperti suasana kehidupan sirkus asli pada era 30-an.

Jacob (Robert Pattinson), seorang yang bercita-cita menjadi seorang dokter hewan, kehilangan orangtuanya dalam sebuah kecelakaan mobil dan terpaksa harus meninggalkan sekolah dan rumahnya. Dia lalu memutuskan untuk melarikan diri dengan melompat ke atas kereta, dan aksinya ini ternyata mengubah takdir hidup Jacob selamanya, ketika dia bergabung dengan dunia sirkus Benzini Brothers yang ajaib, menakjubkan dan juga sulit, yang dikepalai oleh pelatih hewan August yang buas (Christoph Waltz).

Saat bekerja sebagai dokter hewan untuk grup sirkus, Jacob bertemu dan jatuh hati pada istri cantik August, Marlena (Reese Witherspoon), begitu juga dengan Rosie (Tai), seekor gajah berusia 53 tahun yang menjadi bintang dalam atraksi sirkus.

Water for Elephants adalah sebuah film yang tidak ketinggalan zaman, sebuah film yang membuat Anda akan merasa berada di sebuah era yang berbeda selama beberapa jam. Latar belakang era 30-an adalah sebuah setting yang sangat sempurna bagi sebuah cerita romantis zaman dulu, dengan berbagai sentuhan klasik bagi sebuah film dengan style kuno yang sangat menarik.

Film ini memiliki kisah cinta Jacob dan Marlena yang sangat menarik; pemeran pembantu berkaki empat yang menggugah hati dan karismatik, Rosie; dan sebuah kisah sirkus yang ajaib, brutal, dan terkadang penuh penderitaan.
Pengembangan karakter dalam film ini terlihat alami, komprehensif, dan bernuansa. Ketika kisah dari setiap karakter mulai terkuak, para penonton akan semakin dan semakin larut dalam naskah cerita yang emosional.

Francis Lawrence (yang menyutradarai I Am Legend, Constantine) pertama kali membuat film bertajuk fiksi ilmiah dan berhasil membawa karya besar Gruen ke layar lebar, bahkan berusaha mempertahankan keinginan asli dari sang penulis.
Castingnya sangat bagus. Pattison membuktikan bahwa dia jauh lebih bertalenta dalam film ini dibanding peran lainnya sebagai Edward Cullen dalam serial Twilight. Dan peraih Oscar Reese Witherspoon tampil mempesona dengan peran yang menyentuh dan galak namun baik hati dalam memerankan Marlena.

Sang peraih Oscar, Christoph Waltz yang sangat berbakat mencuri perhatian di setiap adegan yang dia perankan — bahkan ini juga berlaku dengan Rosie si Gajah! Dia sangat sempuna, karismatik, dan sosoknya yang berbahaya bisa tampil menyenangkan dan mengerikan secara bersamaan dalam film. Tidak ada lagi aktor yang lebih pantas untuk memerankan karakter dengan dua kepribadian. Anda akan menyukainya sebentar dan kemudian akan takut dan membencinya.

Jika Anda menyukai cerita sedih, kisah cinta, dan karya yang mencengangkan di setiap adegan, Anda pasti akan menyukai film Water for Elephants ini. Benar-benar sebuah kisah yang indah dan memabukkan, sebuah kisah yang akan menarik perhatian dan menyentuh perasaan Anda (epochtimes.co.id).

Download Subtitle Indonesia : DVDRip-TXF | DVDRip-Maxspeed | Bluray-CHD
Download Film: DVDRip-TXF | Bluray-CHD (Pass: hdmovie.vn)

2

Jane Eyre [2011]

Label: ,

Untuk yang ketiga kalinya, novel Jane Eyre terbitan tahun 1847 diadaptasi menjadi sebuah film. Kali ini oleh sutradara Cary Joji Fukunaga, salah satu wakil paling mencolok dari “generasi sekolahan” dalam kurun dua tahun terakhir. Fukunaga menarik perhatian lewat Sin Nombre (2009), film panjang pertamanya, yang bercerita tentang perjalanan imigran gelap dari Amerika Latin menuju Amerika Serikat, menumpang di atap kereta berbulan-bulan lamanya.

Pertanyaannya adalah, apa yang menyebabkan Fukunaga memutuskan untuk mengadaptasi Jane Eyre, padahal novel itu baru saja dibuat versi drama televisinya tahun 2006 lalu? “Sebagai anak kecil, saya menikmati Jane Eyre sebagai sebuah cerita. Setelah dewasa, saya memaknainya sebagai semacam pencarian asmara”, tukas Fukunaga dalam sebuah wawancara.[1] Dan Fukunaga membayar kekagumannya dengan adaptasi layar lebar ketiga –setelah adaptasi oleh sutradara Franco Zefirelli dan Bob Stevenson- puluhan tahun silam.

Alkisah, Jane Eyre adalah anak perempuan yang dibesarkan oleh bibinya. Orang tuanya sudah wafat. Karena bukan anak kandung, maka sudah sewajarnya bila sang bibi cenderung menomor-duakan Jane. Ia didaftarkan pada sekolah perawat dan memulai petualangan hidupnya dari sekolah itu. demikian sinopsis novelnya.
Alih-alih menurut pada novel, Fukunaga justru memulai Jane Eyre dari bau basah padang rumput yang menggigil kehujanan. Dari kejauhan, seorang wanita remaja berlari tertungging-tungging seperti dikejar malaikat maut. Pemandangan gotik menguasai mata. Tak lama berselang, si remaja sudah semaput di depan rumah kecil yang tergeletak sendirian di padang rumput itu. Fukunaga memulai filmnya dari adegan Moor House yang dalam novel justru berada di bagian menjelang akhir cerita. Apa maksudnya?
Jika dalam novel kita dibuat merasai latar yang gelap, perjalanan malam hari disertai angin kencang, maka Fukunaga menyuntikkan bilur-bilur kegelapan atmosfer itu ke dalam nadi para karakternya. Lewat penceritaan maju-mundur, Fukunaga menegaskan bahwa bukan hanya latar, tetapi juga isi kepala para karakter –orang Inggris tahun 1600-an- yang penuh dengan kegelapan dan kepalsuan. seperti juga yang disiratkan oleh novelnya.

Adegan pembuka film adalah adegan yang mengandung kadar kepalsuan terbesar di sepanjang film. Jane memaksa orang untuk menolongnya sementara ia tak rela membeberkan identitasnya. Adegan berikutnya, kita dibawa ke masa kecil Jane; bagaimana benih-benih kepalsuan ditumpuk dalam dirinya oleh situasi sosial sekitar sehingga Jane tumbuh menjadi dirinya yang tersaruk-saruk di depan Moor House itu. Cara ini adalah strategi penceritaan filmis yang sangat jitu. Tak jauh beda dengan alur flashback jenius Aaron Sorkin dalam The Social Network, sebab penonton bisa mendapat akses penuh terhadap motivasi karakter lewat satu dua kali pergantian gambar saja.

Inggris pasca kontrak sosial adalah jiwa-jiwa Hobbesian[2] yang berlindung dibalik rok payung besar dan tudung kepala. Dialeknya menyiratkan formalitas yang dirancang khusus untuk bermegah diri. Jane Eyre berminat besar dalam melucuti kepalsuan itu dan merunut proses terbentuknya. Tokoh Jane Eyre kecil senantiasa berusaha menjadi “asli” namun selalu saja dicap “palsu” oleh orang-orang di sekitarnya. Trauma masa kecil itu membawa Jane untuk selalu merasakan kebimbangan yang sama setiap memasuki tempat baru: menjadi “asli” ataukah menjadi “palsu”.

Penonton hampir sudah tahu akhir ceritanya, sehingga informasi yang tertinggal adalah bagaimana Jane bisa sampai pada akhir cerita yang sedemikian itu. Reaksi-reaksi yang menghalangi perjuangan Jane dalam mempertahankan keasliannya adalah benang merah konflik Jane Eyre. Dikisahkan, bahwa seorang kaya Eric Rochester jatuh hati pada Jane Eyre. Cinta itu sudah tampak sejati ketika terbongkar rahasia bahwa Eric Rochester sejatinya adalah pria beristri: bahwa cintanya pada Jane adalah palsu belaka.

Yang menarik dari karakter Jane Eyre adalah karena ia tak pernah tahu persis apa keinginannya. Jane Eyre adalah tubuh kosong yang disetir oleh lingkungan sosial. Apakah yang ia cari adalah cinta? Lantas bagaimana dengan kekecewaannya pada kepalsuan cinta Eric Rochester? Apakah yang ia cari adalah kekayaan? Lantas mengapa ia betah tinggal di Moor House yang sederhana? Jane Eyre berusaha mempertahankan keaslian dirinya, padahal dalam waktu yang bersamaan, ia kehilangan diri itu. Ia berusaha mati-matian untuk melakukan sesuatu, padahal sang sesuatu tak pernah sekalipun ia inginkan.

Beranjak dewasa, sebagaimana semua orang, Jane Eyre mulai menyadari bahwa kepalsuan juga membawa ketenangan. Bahwa kostum besarnya adalah tembok yang melindungi kerapuhan. Bahwa kepalsuan adalah roda perputaran siklus di masyarakatnya. Sejak itulah Jane Eyre membenci untuk menampakkan dirinya yang asli. Tamparan terkuat Jane Eyre ada di sisi ini, bahwa Jane Eyre sama sekali bukan orang yang berbeda dengan orang lain. Jane Eyre adalah setiap orang Inggris, dan setiap orang Inggris adalah Jane Eyre. Pada dirinya mewujud semangat zaman (zeitgeist) dan cara memandang dunia (weltanschauung) orang-orang Inggris zaman itu.

Lewat penceritaan flashback, Fukunaga tidak saja menceritakan ulang kisah Jane Eyre, melainkan juga menyediakan pisau bagi penonton untuk mengupas jiwa-jiwa cerita di dalamnya. Novel karya Charlotte Bronte tersebut adalah salah satu novel yang paling berpengaruh dalam tarikh kesusasteraan Inggris. Dan saya sepakat dengan kritikus film Richard Roeper: versi Fukunaga adalah yang terbaik diantara semua adaptasi Jane Eyre (cinemapoetica.com).

Download Subtitle Indonesia : Bluray-AMiABLE/DVDRip-AMiABLE
Download Film: Bluray-AMiABLE (Pass: hdmovie.vn) | DVDRip-AMiABLE